Kami dibesarkan di bagian negara Washington, Amerika Syarikat. Ayah
saya adalah petani kecil dengan 10 hektar tanah. Ia memiliki 10 lembu
dan puluhan ayam. Juga pohon epal dan buah-buahan lain. Tiap musim
panas kami juga menanam bermacam-macam sayur di kebun.
Sama seperti orang-orang yang beramal, kadang mereka berpikir amal dan agamanya mendatangkan keselamatan. Namun perhatikanlah kalimat dari Al-Fatihah ayat 5 berikut ini. iyyaka nasta ‘in, “Hanya kepada-Mu Kami memohon pertolongan.” “Ayam yang selalu berkokok sebelum terbitnya fajar, bukan dia yang menerbitkan fajar itu.” Pepatah ini mengingatkan bahwa amal dan ibadah tidak menghasilkan keselamatan bagi kita. Allah-lah yang menghasilkan keselamatan.
Janji keselamatan yang Allah berikan sangat jelas. ”Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9-10).
Ayam yang berkokok tidak menerbitkan fajar. Amal yang dilakukan tidak menghasilkan keselamatan. Hanya Allah yang dapat memberi keselamatan jiwa.
Ayam Jantan dan Terbitnya Matahari
Ketika masih kecil, saya diberi tugas memelihara ayam. Ayam jantan selalu menarik perhatian. Dia seperti jam dipagi hari. Saat dini hari, dia selalu berkokok. Para tetangga juga mempunyai ayam yang berkokok. Anak yang tidak mengerti mungkin berpikir bahwa ayamlah yang menyebabkan matahari terbit. Mengapa? Karena setiap hari bila ayam jantan berkokok, matahari terbit!Sama seperti orang-orang yang beramal, kadang mereka berpikir amal dan agamanya mendatangkan keselamatan. Namun perhatikanlah kalimat dari Al-Fatihah ayat 5 berikut ini. iyyaka nasta ‘in, “Hanya kepada-Mu Kami memohon pertolongan.” “Ayam yang selalu berkokok sebelum terbitnya fajar, bukan dia yang menerbitkan fajar itu.” Pepatah ini mengingatkan bahwa amal dan ibadah tidak menghasilkan keselamatan bagi kita. Allah-lah yang menghasilkan keselamatan.
Yang Rajin Beribadat Ragu-Ragu Tentang Keselamatan
Sayangnya banyak orang berpikir bahwa ketaatan dalam beribadah menuju pada keselamatan. Namun orang yang sangat rajin beribadah-pun masih ragu akan keselamatannya. Mereka tahu Allah Mahasuci. Mereka sadar akan kekurangan hatinya. Mereka mengerti manusia tidak mungkin dapat berdiri di depan Allah.Injil, Kasih Karunia dan Keselamatan
Injil menekankan bahwa ibadah tidak menghasilkan keselamatan. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:7-8).Janji keselamatan yang Allah berikan sangat jelas. ”Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Injil, Surat Roma 10:9-10).
Ayam yang berkokok tidak menerbitkan fajar. Amal yang dilakukan tidak menghasilkan keselamatan. Hanya Allah yang dapat memberi keselamatan jiwa.
No comments:
Post a Comment
Leave your message