Kitab Suci memberi kita beberapa hal terperinci yang boleh kita doakan untuk para misionaris:
1. Kesempatan untuk Mengabarkan Injil
Tugas yang harus diselesaikan melalui pelayanan misi adalah suatu hal yang mustahil. Tidak peduli seberapa pintarnya seorang misionaris, ia tetap tidak memiliki kuasa untuk membangkitkan orang yang telah mati dan yang hatinya telah mengeras. Hanya Roh Allah yang sanggup melakukan hal itu. Karena itu, doa-doa harus dinaikkan agar para misionaris ini memiliki kesempatan untuk membagikan Injil supaya Roh itu dapat memberi hidup yang baru melalui pendengaran akan firman-Nya.
Beginilah Paulus meminta dukungan doa supaya ia memiliki kesempatan untuk menginjili:
"... [berdoalah] juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil ...." (Efesus 6:19)
"Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan. Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya." (Kolose 4:3-4)
"Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu ...." (2 Tesalonika 3:1 )
Berdoalah agar Tuhan berkenan membukakan pintu bagi Injil dan agar para misionaris dapat menyatakan kasih Kristus dengan berani, dalam kata-kata yang penuh hikmat kepada orang-orang di sekitar mereka. Berdoalah agar Injil terbuka bagi mereka yang terhilang sehingga dapat menyebar dengan pesat.
2. Perlindungan
Para misionaris tidak hanya membutuhkan doa untuk kesempatan dalam mengabarkan Injil, tetapi juga agar mereka mendapat perlindungan dari Tuhan. Musuh-musuh Kristus dan gereja-Nya akan selalu berusaha menahan laju pekabaran Injil. Jadi, jika seorang misionaris berencana untuk menyatakan Kristus di tengah-tengah orang-orang yang belum mengenal Dia, ia pasti akan mendapat serangan kuasa Setan. Setan selalu berusaha mempertahankan wilayah yang telah dicengkeramnya. Karena itu, gereja Tuhan harus selalu berdoa dengan sungguh-sungguh demi perlindungan dan keamanan atas serangan musuh-musuhnya.
Paulus memahami hal ini. Karena itu, ia minta didoakan agar mendapat perlindungan dari upaya-upaya si jahat yang ingin mengganggu pelayanan misinya:
"... [berdoalah kepada Allah] supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman." (2 Tesalonika 3:2)
"... [berdoalah kepada Allah] supaya aku terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea, dan supaya pelayananku untuk Yerusalem disambut dengan baik oleh orang-orang kudus di sana ...." (Roma 15:31).
Paulus yakin bahwa doa dari jemaat-jemaat yang mendukungnya merupakan cara Allah untuk menyelamatkannya dari penderitaannya (2 Korintus 1:10-11). Ia juga tahu bahwa melalui doa-doa yang dinaikkan baginya, ia dapat diluputkan dari pencobaan dan disegarkan kembali oleh orang-orang kudus (Filemon 1:22).
Berdoalah kepada Allah supaya para misionaris mendapat perlindungan dari rencana Setan. Berdoalah supaya Tuhan menahan pemerintah-pemerintah yang berusaha untuk menghalang-halangi pelayanan hamba-hamba-Nya. Berdoalah kepada Tuhan agar hamba-hambanya terlindung dari setiap sakit penyakit, kecelakaan, tragedi, keputusasaan, depresi, dan penganiayaan.
3. Kekudusan dan Kesegaran
Kita harus ingat bahwa para misionaris adalah juga manusia. Ini berarti bahwa mereka juga memiliki kelemahan sebab mereka adalah "bejana tanah liat" (2 Korintus 4:7). Misionaris juga sering kali dicobai agar jatuh ke dalam dosa. Kesulitan dan perbedaan bahasa serta budaya, kesendirian dan kurangnya persekutuan, serta jarak yang memisahkan mereka dengan orang-orang yang mereka kasihi dapat berubah menjadi jalan masuk bagi pencobaan dan keputusasaan. Karena itu, para misionaris membutuhkan dukungan doa agar mereka dapat tetap teguh dan setia kepada Injil sekalipun di dalam waktu-waktu yang sulit.
"Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik." (Ibrani 13:18)
Berdoalah kepada Tuhan agar para misionaris tidak jatuh ke dalam bujukan dosa. Doakan agar pelayanan mereka kepada sesama dipandang baik oleh Allah. Doakan juga agar para misionaris memiliki kesempatan untuk mendapat kesegaran baru melalui dorongan dari gereja pengutus mereka, melalui waktu-waktu liburan bersama keluarga mereka, dan melalui waktu pribadi mereka bersama Tuhan.
Sekalipun Anda tidak pernah membayangkan diri Anda mengabarkan Injil di luar negeri atau di tempat-tempat yang jauh, Anda tetap memiliki peranan penting dalam pelayanan misi garis depan. Para misionaris yang melayani di garis depan sangat bergantung pada doa orang-orang kudus yang dengan setia dinaikkan demi mereka. Kiranya artikel ini membuat Anda semakin rindu agar Injil dinyatakan di seluruh penjuru bumi, dan kiranya Anda semakin giat untuk mendoakan keperluan para misionaris yang melayani di garis depan dengan lebih spesifik.
1. Kesempatan untuk Mengabarkan Injil
Tugas yang harus diselesaikan melalui pelayanan misi adalah suatu hal yang mustahil. Tidak peduli seberapa pintarnya seorang misionaris, ia tetap tidak memiliki kuasa untuk membangkitkan orang yang telah mati dan yang hatinya telah mengeras. Hanya Roh Allah yang sanggup melakukan hal itu. Karena itu, doa-doa harus dinaikkan agar para misionaris ini memiliki kesempatan untuk membagikan Injil supaya Roh itu dapat memberi hidup yang baru melalui pendengaran akan firman-Nya.
Beginilah Paulus meminta dukungan doa supaya ia memiliki kesempatan untuk menginjili:
"... [berdoalah] juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil ...." (Efesus 6:19)
"Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan. Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya." (Kolose 4:3-4)
"Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu ...." (2 Tesalonika 3:1 )
Berdoalah agar Tuhan berkenan membukakan pintu bagi Injil dan agar para misionaris dapat menyatakan kasih Kristus dengan berani, dalam kata-kata yang penuh hikmat kepada orang-orang di sekitar mereka. Berdoalah agar Injil terbuka bagi mereka yang terhilang sehingga dapat menyebar dengan pesat.
2. Perlindungan
Para misionaris tidak hanya membutuhkan doa untuk kesempatan dalam mengabarkan Injil, tetapi juga agar mereka mendapat perlindungan dari Tuhan. Musuh-musuh Kristus dan gereja-Nya akan selalu berusaha menahan laju pekabaran Injil. Jadi, jika seorang misionaris berencana untuk menyatakan Kristus di tengah-tengah orang-orang yang belum mengenal Dia, ia pasti akan mendapat serangan kuasa Setan. Setan selalu berusaha mempertahankan wilayah yang telah dicengkeramnya. Karena itu, gereja Tuhan harus selalu berdoa dengan sungguh-sungguh demi perlindungan dan keamanan atas serangan musuh-musuhnya.
Paulus memahami hal ini. Karena itu, ia minta didoakan agar mendapat perlindungan dari upaya-upaya si jahat yang ingin mengganggu pelayanan misinya:
"... [berdoalah kepada Allah] supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman." (2 Tesalonika 3:2)
"... [berdoalah kepada Allah] supaya aku terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea, dan supaya pelayananku untuk Yerusalem disambut dengan baik oleh orang-orang kudus di sana ...." (Roma 15:31).
Paulus yakin bahwa doa dari jemaat-jemaat yang mendukungnya merupakan cara Allah untuk menyelamatkannya dari penderitaannya (2 Korintus 1:10-11). Ia juga tahu bahwa melalui doa-doa yang dinaikkan baginya, ia dapat diluputkan dari pencobaan dan disegarkan kembali oleh orang-orang kudus (Filemon 1:22).
Berdoalah kepada Allah supaya para misionaris mendapat perlindungan dari rencana Setan. Berdoalah supaya Tuhan menahan pemerintah-pemerintah yang berusaha untuk menghalang-halangi pelayanan hamba-hamba-Nya. Berdoalah kepada Tuhan agar hamba-hambanya terlindung dari setiap sakit penyakit, kecelakaan, tragedi, keputusasaan, depresi, dan penganiayaan.
3. Kekudusan dan Kesegaran
Kita harus ingat bahwa para misionaris adalah juga manusia. Ini berarti bahwa mereka juga memiliki kelemahan sebab mereka adalah "bejana tanah liat" (2 Korintus 4:7). Misionaris juga sering kali dicobai agar jatuh ke dalam dosa. Kesulitan dan perbedaan bahasa serta budaya, kesendirian dan kurangnya persekutuan, serta jarak yang memisahkan mereka dengan orang-orang yang mereka kasihi dapat berubah menjadi jalan masuk bagi pencobaan dan keputusasaan. Karena itu, para misionaris membutuhkan dukungan doa agar mereka dapat tetap teguh dan setia kepada Injil sekalipun di dalam waktu-waktu yang sulit.
"Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik." (Ibrani 13:18)
Berdoalah kepada Tuhan agar para misionaris tidak jatuh ke dalam bujukan dosa. Doakan agar pelayanan mereka kepada sesama dipandang baik oleh Allah. Doakan juga agar para misionaris memiliki kesempatan untuk mendapat kesegaran baru melalui dorongan dari gereja pengutus mereka, melalui waktu-waktu liburan bersama keluarga mereka, dan melalui waktu pribadi mereka bersama Tuhan.
Sekalipun Anda tidak pernah membayangkan diri Anda mengabarkan Injil di luar negeri atau di tempat-tempat yang jauh, Anda tetap memiliki peranan penting dalam pelayanan misi garis depan. Para misionaris yang melayani di garis depan sangat bergantung pada doa orang-orang kudus yang dengan setia dinaikkan demi mereka. Kiranya artikel ini membuat Anda semakin rindu agar Injil dinyatakan di seluruh penjuru bumi, dan kiranya Anda semakin giat untuk mendoakan keperluan para misionaris yang melayani di garis depan dengan lebih spesifik.
No comments:
Post a Comment
Leave your message