Friday, February 7, 2014

Valentine Day? Apakah persoalan kita?

Beberapa hari lagi, seluruh penjuru dunia akan merayakan
~Hari Kasih Sayang~ atau yang lebih dikenal dengan sebutan ~Valentine's Day.~

Memang tidak semua orang merayakan hari ini. Namun bagi sebahagian masyarakat, baik tua maupun muda, tanggal 14 Februari adalah salah satu hari bermakna.

Di hari tersebut, mereka akan menyatakan cinta dan kasih sayang mereka. Kepada pasangan, isteri, suami, bahkan sahabat.

REFLEKSI CINTA DAN KASIH SAYANG

Namun tidak sedikit yang menolak hari Valentine's. Mereka mengatakan perayaan tersebut adalah sesat. Mungkin beberapa orang atau negara-negara tertentu, memaknai hari Valentine's dengan hal-hal negatif. Namun tidak semua orang merayakan Valentine's dengan hal-hal negatif. 

Misalnya, bagi suami dapat memanfaatkan waktu ini sebagai saat untuk memperbaiki hubungan suami-isteri yang kurang harmoni.

Banyak cara yang dilakukan setiap orang untuk merayakan Hari Kasih Sayang. Ada merayakannya dengan cara makan malam special bersama orang yang dicintainya. 

Ada juga yang hanya sekedar memberi hadiah seperti coklat, bunga, atau benda-benda menarik lainnya. Bahkan ada yang hanya sekedar memberi kad ucapan.

Semua usaha yang mereka lakukan adalah wujud cinta dan kasih sayang mereka, kepada orang yang dicintainya.

APAKAH TUHAN MELARANG?

Baik dalam Al-Quran atau pun Alkitab memang tidak ada yang disebut ~Perayaan Hari Kasih Sayang.~ Bahkan para nabi pun tidak tahu akan hal ini.

Lalu, salahkah umat beragama merayakan Valentine's Day? Sebagaimana namanya ~Hari Kasih Sayang~ tentulah Tuhan, Sang Pencipta tidak akan memurkai umat-Nya yang menyatakan rasa sayang mereka kepada sesama. Sebagaimana Buku Allah 
mengatakan, ~Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri~ (Injil, Rasul Besar Matius 22:39).

ALLAH SUMBER KASIH SAYANG

Terlepas dari pandangan umat/golongan tertentu yang menilai Valentine's sebagai ajaran sesat, sebenarnya sejak dari penciptaan manusia pertama Allah sudah mengajarkan bagaimana manusia harus berbagi kasih dengan sesama. 

~TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia" (Taurat, Kitab Kejadian 2:18). Allah tahu manusia tidak dapat hidup seorang diri. Manusia memerlukan orang lain yang dapat mengasihinya dan boleh saling berbagi kasih.

Ketika Kalimat Allah (Isa Al-Masih) ada di dunia, Dia selalu membagikan kasih-Nya kepada orang lain melalui mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya. 

Puncak dari kasih-Nya adalah ketika Dia mengorbankan diri-Nya di kayu salib agar melalui kematian-Nya itu, Saudara dan saya memperoleh hidup kekal dan tidak dihukum binasa selamanya di neraka.

~Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:28).

Bila Kalimat Allah yang Maha Suci dan Sempurna, berkenan datang ke dunia untuk membagikan kasih-Nya kepada Anda, mengapa kita harus ragu berbagi kasih kepada 
sesama?

No comments:

Post a Comment

Leave your message